Dear
Ibu,
Perempuan
indah yang aku cintai di dunia ini karena Allah SWT.
Semoga
Allah Selalu memberikan perlindungan untuk setiap hitung nafas dan langkah kaki
mu.
Assalamualaikum
Wr. Wb..
Selamat
malam bu, Apa kabar ibu malam ini?
Ibu,
salam rindu teramat rindu yang sungguh terasa menyayat relung hati anakmu. Goresan
ini aku ciptakan untuk mengobati rasa rindu ku.
Otak
ku terasa baku, darah ku terasa tidak mengalir seperti biasanya, badan ku
gemetar. Ibu tahu kondisiku sekrang seperi apa?
Aku
menemukan diri dalam ketakutan, mendapati hati penuh kekosangan. Hari ku terasa
tidak berwarna. Lemah dan ingin berhenti!!
Aku
lah anakmu yang tidak sekuat engkau dalam menjalani pelik nya kehidupan. Cobaan
kecil dari Allah seakan berat bagiku saat ini.
Ibu,
disaat seperti ini aku ingin sekali memelukmu erat. Sesak nafasku menahan
tangis yang tiada henti.
Ibu,
kau selalu mengajarkan kepada aku akan nilai hidup. Perjuangan hidup dan
kerasnya hidup ini.
Engkaulah
sosok wanita yang tangguh yang Allah berikan kepada ku.
Ibu
betapa banyak perjuangan yang telah engkau berikan kepada kami anakmu.
Ibu
tiada kata yang dapat menggambarkan betapa engkau hadir dan mampu menghidupkan
aku.
Warna
–warni perjalan sejatinya sudah 20 tahun aku jalani bersama mu.
Fase
dimana aku masih dalam bentuk segumpal darah didalam perutmu. Dengan cinta dan
sabar ibu merawatku. Hingga datang masa nya Allah meyakinkan bahwa aku harus
menjadi bagian dari dunia. Dan meyakinkan aku bahwa ada sosok malaikat hidup
yang akan menyambutku.
Ibu
sudah lama pesan ini ingin ku tulis, menggoreskan tinta pena dilembaran kertas
yang bercerita mengalir untuk mu.
Ingatan
ku kembali kepada semua warna indah yang telah engkau hadirkan dalam hidupku.
Teringat
semua memori indah bersamamu.
Kau
lah hujan ditengah keringnya hati
Kehangatan
cinta yang selalu membuat aku merasa punya alasan untuk terus berarti.
Kesabaran
yang tiada batas dalam menghadapi anak-anakmu.
Menjadikan
kami “anak-anakmu” alasa untuk ibu terus hidup dan berkerja keras.
Teriknya
panas, tidak menjadi alasan untuk menggerakkan hati dan badanmu dalam bekerja.
Derasnya
hujan, yang setiap kali membuatmu sakit tidak membuatmu memanjakan diri
terbaring.
Kau
lah sosok yang tak tergantikan oleh apapun dan siapapun di dunia ini.
Ibu
yang selalu mengajarkan aku untuk bersyukur karena masih memiliki ibu dan ayah
hingga saat ini.
Hati
ku selalu penuh rasa syukur, karena aku lebih beruntung dibandingkan ibu.
Yatim
piatu dari kecil dan tidak mengenal wajah kedua orang tua memang begitu berat.
Hitam, gelap tanpa arah dan tujuan tidak membuatmu untuk tidak hidup. Ibu yang
selalu meyakinkan hati ku agar selalu menjadikan Allah sebagai tempat untuk
mengadu.
Itu
lah aku sekarang bu, semua nasehat yang ibu berikan akan ku jadikan bekal untuk
mangarungi bumi Allah ini.
Ya Allah...
Ibu lah sosok yang
engkau anugrahi untukku
Senyumannya lah
yang membuat hari ku penuh arti
Tangisan nya
dimalam hari yang membuatku mati
Ya
Allah...
Jagalah
selalu wanita indahku
Berikanlah
ketenagan dan rasa syukur dalam hatinya selalu
Hadirlah
didalam setiap hembusan nafasnya
Berikanlah
ia umur yang berkah
Ya
Allah...
Hamba
tidak tahu kapan dan siapa yang lebih dulu menghapad-Mu
Hari
ini belum ada lukis bahagia yang dapat hamba berikan diwajahnya
Tangis
dan kecemasan lah yang mengarungi hari ibu
Ketakuatan
karena merasa gagal menjadikan kami anak yang solehah
Ya
Allah
Berikan
lah kami hari dimana aku dapat melukis tawa dan bangga di hidupnya
Membuatnya
lebih merasa tenang karna hidup anaknya yang lebih baik.
Ibu,
Aku
disini baik-baik saja
Ibu
jangan takut dan cemas, Doa kan setiap ilmu yang aku dapat bisa bermanfaat
Terimaksih
untuk semua yang telah ibu berikan
Doa
kan kami agar dapat menyelesaikan tahap-demi tahap perjuangan dalam jalan Allah
ini.
Selamat
Hari ibu,
Peluk
hangat dari Anakmu
Lita
#
Senin, 21 Desember 2015
Blogger Comment
Facebook Comment