*Lita Mailani
Banyak kebahagian yang dirasakan
oleh umat islam ketika datang bulan Ramadhan. Bulan yang penuh ampunan dan
berkah bagi seluruh umat islam. Pada bulan ini satu bulan lamanya umat islam
berpuasa. Menjaga dan menahan seluruh hal yang dapat membatalkan puasa. Menjaga
hati, pikiran dan lisan pada setiap harinya agar dapat menjadi insan yang lebih
baik. Salah satu kebahagian seorang yang menjalankan puasa adalah ketika
datangnya waktu buka dan sahur. Rasulullah mengabarkan bahwa umatnya senantiasa
dalam kebaikan selama mereka selalu menyegerakan berbuka. Sementara untuk makan
sahur, yang dianjurkan adalah mengakhirkannya.
Sahur dalam islam hukumnya sunnah,
sehingga menjadikannya lebih baik dikerjakan dan mendapatkan pahala. Sahur
tidak dipaksakan mesti makan, bagi yang tidak dapat mencukpi kebutuhan sahur,
Rasulullah menganjurkan untuk minum
seteguk air. Rasulullah bersabda, “Makan sahur adalah berkah maka janganlah
kalian meninggalkannya meskipun salah seorang di antara kalian hanya minum
seteguk air”. (HR. Ahmad, hadits hasan,
lihat Shahihul Jami’ish Shaghir, 1/686 no. 3683) . Al-Hafizh Ibnu Hajar
berkata, “Sahur dapat diperoleh seseorang yang makan dan minum meskipun hanya
sedikit.” (Fathul Bari, 4/166).
Waktu yang utama untuk makan sahur
adalah dengan mengakhirkan waktunya hingga mendekati terbit fajar. Mengakhirkan
waktu sahur ini merupakan sunnah. Berkah yang didapat ketikan menjalankan sahur
dapat menjadikan kita sebagai seorang yang disiplin untuk beribadah. Pada waktu
sahur dianjurkan juga unutk mengkonsumsi buah kurma.
Dalam sahur terdapat berkah, dari
Anas bin Malik , ia berkata bahwa Nabi bersabda: تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ
بَرَكَةً “Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur terdapat berkah.”
(Muttafaqun ‘alaih) Al-Hafizh Ibnu Hajar t berkata (dalam kitabnya Fathul Bari,
4/166): “Dan yang utama (dari tafsiran berkah yang terdapat dalam hadits)
sesungguhnya berkah dalam sahur dapat diperoleh dari beberapa segi, yaitu:
a. Mengikuti Sunnah Nabi n.
b. Menyelisihi ahli kitab.
c. Menambah kemampuan/kekuatan untuk beribadah.
d. Menambah semangat.
e . Mencegah akhlak buruk yang timbul karena pengaruh lapar.
f. Mendorong bersedekah terhadap orang yang meminta pada waktu sahur atau berkumpul bersamanya untuk makan sahur.
g. Merupakan sebab untuk berzikir dan berdoa pada waktu mustajab.
h. Menjumpai niat puasa bagi orang yang lupa niat puasa sebelum tidur.
b. Menyelisihi ahli kitab.
c. Menambah kemampuan/kekuatan untuk beribadah.
d. Menambah semangat.
e . Mencegah akhlak buruk yang timbul karena pengaruh lapar.
f. Mendorong bersedekah terhadap orang yang meminta pada waktu sahur atau berkumpul bersamanya untuk makan sahur.
g. Merupakan sebab untuk berzikir dan berdoa pada waktu mustajab.
h. Menjumpai niat puasa bagi orang yang lupa niat puasa sebelum tidur.
Selain waktu sahur, maka kebahagian yang mendatangkan
berkah bagi yang berpuasa adalah ketika datang waktu berbuka. Waktu yang
dibolehkan untuk berbuka ditandai dengan tenggelam (terbenamnya) matahari.
Sebagaimana firman Allah, “Kemudian sempurnakanlah puasa itu hingga (datang)
malam.” (al-Baqarah: 187).
Hal-hal yang disunahkan
ketika berbuka adalah:
- Menyegerakan
berbuka ketika telah datang waktunya.
- Berbuka
dengan ruthab (kurma basah), bila tidak dijumpai maka berbuka dengan tamr
(kurma kering), dan bila tidak ada maka dengan minum air.
- Memberi
makanan berbuka.
Keutamaan
Memberi Makanan Berbuka adalah suatu
kenikmatan yang sangat besar apabila dengan rezeki yang telah Allah karuniakan,
kita dapat menyisihkan sebagiannya untuk memberi makanan berbuka kepada
orang-orang yang berpuasa karena pahalanya yang sangat besar.
(Diolah
dari berbagi sumber)
Blogger Comment
Facebook Comment